Jumat, 16 Januari 2009

Sang Perompak....


Suatu hari Ny. Smith duduk diruangan tunggu dokternya ketika seorang anak kecil dan ibunya memasuki ruangan itu....

Anak itu menarik perhatian Ny.Smith karena ia mengenakan sepotong kain disalah satu matanya...

Dia merasa kagum melihat bagaimana anak itu tak terpengaruh oleh salah satu matanya yang hilang dan mengamatinya saat mengikuti ibunya meniju bangku terdekat...

Ruang praktek dokter sangat sibuk hari itu, maka Ny.Smith memepunyai kesempatan untuk mengobrol dengan ibu anak itu sementara ia bermain dengan boneka-boneka serdadunya...

Semula ia duduk tenang dengan memainkan boneka serdadunya disalah satu tangan kursi...

Kemudian diam-diam dia berpindah kelantai sambil memandang ibunya...

Ny.Smith bertanya kepada anak itu apa yang terjadi pada matanya….

Kemudian sambil menjawab, mengangkat potongan kain itu, ”Tak ada yang salah pada mata saya. Saya seorang perompak !” Lalu ia kembali sibuk dengan mainannya...

Ny.Smith berada ditempat itu karena ia kehilangan kakinya mulai dari lutut kebawah dalam suatu kecelakaan mobil...

Kedatangannya hari ini adalah untuk memastikan apakah kakinya sudah cukup sembuh untuk dipasangi prostetik...

Kehilangan itu menghancurkan hidupnya....

Betapapun ia berusaha untuk tegar, ia toh merasa telah menjadi seorang cacat...

Secara intelektual, ia tahu kehilangan itu seharusnya tidak mengganggu hidupnya..

Namun secara emosional, dia sungguh tak dapat mengatasi halangan ini...

Jack Sparrow.....????

Kata ”Perompak” mengubah hidupnya...

Mendadak ia menjadi bahagia

Dia melihat dirinya berpakaian seperti Jack Sparrow, berdiri diatas The Black Pearl...(hahaha….)

Dia berdiri dengan kaki terentang-satunya palsu…

Tangannya berkacak pinggang, kepalanya mendongak dan dada membusung, ketika dia tersenyum dalam terjangan badai...

Kapal itu terombang-ambing dibawah amukan badai...

Ia tetap berdiri tegar-bangga, tak gentar....

Saat itu juga bayangan seorang cacat lenyap dan keberaniannya pulih kembali...

Beberapa menit kemudian perawat memanggilnya...

Sementara ia menyeimbangkan kruknya, si bocah lelaki memperhatikan kakinya yang diamputasi...

”Hei Bu,” ia memanggil, ”Kakimu kenapa?” Ibu si bocah terperangah malu...

Ny.Smith memandang sesaat ke kakinya yang kini pendek.

Kemudian ia menjawab dengan seulas senyum, ” Tak apa-apa. Saya juga seorang perompak...!”

Kamis, 15 Januari 2009

Sakit Gigi....

Hari ini dibuka dengan hujan....

Tapi siangnya dah brenti...

Kirain gak akan hujan lagi...

Tapi ternyata malamnya hujan makin keras...

Plus anginnya kencang....

Beberapa jalan tergenang air...

Ya ampun malam ini sangat dingin....

Gigiku....

Ditengah cuaca seperti ini, ni gigi gak ada kompromi sama sekali...

Sakit gak pilih waktu yang tepat...(memangnya sakit bisa milih...???)

Seiring dengan makin derasnya hujan, ni gigi makin sakit aja...

Hikz...hikz...

Pengen nangis....

Kayaknya emang benar yach....

Lebih baik sakit hati daripada sakit gigi....

Bagaimana dengan Mereka...????

Tadi malam aku mengikuti pelayanan bangsal di RS....
Itu adalah kegiatan bulanan...
Biasanya pelayanan bangsal dibuka dengan ibadah dan doa...
Aku tiba agak terlambat...
Dan seperti biasa kita disuruh kumpul didepan poli THT tepat pukul 5 sore...
Karena sudah sore, jadi saat itu agak sepi...
Beberapa poli kelihatan sudah tidak ada pasien lagi....(gak tau juga kalau ada pasien konsul)
Setelah selesai ibadah, kita dibagi perkelompok...
Satu kelompok isinya 2 orang...
Aku berpasangan dengan kakak tingkatku yang sudah dokter (baru aja dilantik...)

Irina C....

Hari ini giliran Irina C yang akan kita kunjungi…..

Dengan melewati beberapa blok atau gang, akhirnya kita sampai di Irina C....

Irina C atas, dibagi dua sisi...

Ada yang kekanan, ada yang kekiri...

Aku mendapat bagian disebelah kanan dengan beberapa teman lainnya...

Waktu masuk sempat berpapasan dengan dokter-dokter bagian Interna (penyakit dalam)..

Hanya ada beberapa dokter yang tugas malam dan juga co-ass....

Disitu ada enam kamar...

4 kamar untuk pasien non-TB dan 2 kamar untuk pasien TB (Tuberculosis)...

Dan ditiap kamar berisi 4 pasien....(dan saat ini semuanya full...)

Waktu kita melapor tadi, dokter sempat menganjurkan untuk sebaiknya tidak masuk ke ruangan pasien TB kalau kondisi tubuh kita tidak sehat....

Ruang pasien TB....

Tapi karena 4 kamar sudah ada teman-teman yang melayani, akhirnya kakak dan aku dan 3 teman lainnya memutuskan untuk masuk di salah satu kamar pasien TB....

Sebenarnya agak takut juga, tapi keinginan untuk melayani dikamar itu begitu kuat....

Dan kita pun masuk...

Kita memperkenalkan diri terlebih dahulu...

Pasienku seorang Ibu yang berumur sekitar 50-an tahun...

Menderita asma....

Beberapa kali aku ikut dalam pelayanan bangsal, selalu kebetulan mendapat pasien yang beragama sama...

Tapi kali ini ternyata berbeda...

Dari namanya saja aku dan kakak seniorku mengetahui kalau Ibu ini beragama berbeda...

Saudara kita...

Karena biasanya mendapat pasien yang beragama sama, jadi tidaklah sulit untuk dilayani...biasanya ada ibadahnya...

Tapi kali ini berbeda...

Pengalaman pertamaku dalam kejadian seperti ini...

Tapi ternyata menyenangkan juga...

Metode yang dilakukanpun berbeda...

Kita hanya berbicara saja dengan Ibu ini...

Dan Ibu ini sangat senang....terlebih lagi karena tidak ada yang menjaganya....

Dari pembicaraan ini kami mengetahui bahwa Ibu sudah tidak memiliki suami lagi...

Suaminya sudah meninggal setahun yang lalu...

Ibu memiliki 4 orang anak....dan hanya anak yang terakhir yang sekolah....

Anak pertama kerjanya semrautan...

Dan 2 anak lainnya kerja tetap di salah satu restoran...

Sedangkan anak terakhir bersekolah....

Anak-anak ibu nanti datang sudah larut malam...

Kata Ibu, biasanya kalau dia sakit suaminya yang menjaganya...tapi sekarang tidak lagi...

Sedih sekali mendengarnya....

Waktu ditanya kalau sudah makan.....kata Ibu,belum makan dari siang...

Alasannya karena mulutnya gak enak....bubur berasa pahit dilidah...

Ibu hanya makan biscuit Marie....

Kebaikan kecil membawa dampak besar bagi orang lain....

Mungkin menurut kita datang mengunjungi pasien seperti ini adalah hal yang biasa..

Tapi belum tentu menurut mereka...menurut mereka itu sangat berarti..

Ibu ini sangat senang sekali karena hampir seharian tidak ada yang menemaninya..

Dan walaupun beliau berbeda agama dengan kita, beliau mau kita didoakan...

Waktu keluar dari kamar itu, mungkin aku mengerti kenapa keinginan untuk masuk kekamar itu begitu besar...

Mungkin saja Tuhan ingin kita ada disana bertemu Ibu itu....